Manfaat Influencer untuk Bisnis Anda – Anda ingin menggunakan digital marketing untuk mempromosikan produk? Upaya pemasaran dengan sarana influencer adalah salah satu metode yang paling efektif. Tapi, tahukah Anda apa itu influencer? Nah, agar Anda mantap untuk melakukan upaya influencer marketing, simak arti influencer, manfaatnya untuk bisnis Anda, dan cara memilihnya secara tepat di artikel ini!

Apa Itu Influencer?

Influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat. Contohnya seperti selebritas, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu.

Walaupun seorang influencer umumnya memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial, tapi seseorang dengan follower ribuan juga bisa disebut influencer jika punya pengaruh besar kepada audience-nya.

Ya, sesuai namanya, pengaruh adalah kekuatan seorang influencer. Mereka bisa menjadi trend setter baik di skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, banyak pemilik bisnis yang menerapkan cara memulai bisnis dari nol dengan menggandeng influencer untuk mempromosikan produknya.

Inilah yang kemudian dikenal dengan influencer marketing. Tapi tunggu dulu, sebetulnya apa itu influencer marketing?

Arti influencer marketing adalah strategi pemasaran di mana perusahaan bekerja sama dengan seorang influencer untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan sesuai dengan target pasar yang ditentukan.

Setelah paham arti influencer, mari kita pelajari apa itu jenis influencer di dunia bisnis digital.

5+ Jenis Influencer yang Patut Anda Ketahui

Secara umum jenis influencer bisa dibedakan dari jumlah follower dan media yang digunakan untuk melakukan promosi produk.

Berikut ini adalah empat jenis influencer dilihat dari jumlah banyaknya follower:

1. Nano

Nano influencer adalah jenis influencer dengan jumlah follower yang paling rendah. Para influencer ini memiliki kurang dari 10 ribu follower.

Jumlah tersebut memang terbilang sedikit. Namun demikian, nano influencer justru punya kelebihan yang belum tentu dimiliki figur publik yang lebih terkenal.

Pertama, nano influencer umumnya menawarkan biaya kerja sama yang lebih terjangkau dibandingkan jenis influencer lainnya. Itulah mengapa mereka merupakan pilihan tepat bagi bisnis kecil yang ingin mencoba upaya influencer marketing.

Kedua, dengan jumlah follower yang belum begitu banyak, nano influencer memiliki kedekatan lebih dengan pengikutnya. Alasannya, mereka mampu berinteraksi secara lebih personal, sehingga bisa mendapatkan kepercayaan follower dengan mudah.

Nah, dua contoh nano influencer Indonesia yang terkenal adalah @devinawistiasari dan @jasminestrw.

contoh nano influencer Devina Wistiasari

2. Mikro

Influencer mikro adalah seorang influencer yang memiliki jumlah follower antara 10 hingga 100 ribu orang.

Kekuatan dari influencer mikro adalah keterikatan (engagement) dengan followernya. Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa kemungkinan konsumen membeli produk dari rekomendasi influencer mikro mencapai 82%!

Tidak hanya itu, influencer mikro memiliki audiens yang lebih spesifik pada niche (topik) tertentu. Dengan memahami audiens-nya, seorang influencer mikro mampu membuat konten yang lebih relevan dengan followernya.

Contohnya antara lain: @herrysw, @ryandiap, dan @nabilladp.

contoh micro influencer ryandiap

3. Makro

Apa itu influencer makro? Mereka adalah public figure yang memiliki lebih dari 100 ribu follower. Biasanya, makro influencer adalah sosok yang dikenal luas walaupun belum setenar selebritis.

Dengan jumlah followernya, influencer makro potensial untuk mempromosikan produk digital ke lebih banyak orang. Selain itu, menggunakan influencer makro bisa membuat produk atau brand Anda terlihat eksklusif.

Beberapa contoh makro influencer adalah @alodita, @ridwanhr, @suciutami.

contoh macro influencer alodita

4. Mega

Mega influencer adalah jenis influencer dengan jumlah follower paling banyak. Seorang mega influencer umumnya memiliki jutaan follower.

Persentase pembelian produk dari rekomendasi influencer mega mungkin tidak sebesar jenis influencer lain, namun tetap saja menjanjikan. Alasannya, jangkauan pesan dari influencer mega luar biasa luas.

Meski demikian, Anda perlu memikirkan kesesuaian dengan produk yang Anda tawarkan dan budget yang Anda miliki.

Beberapa nama yang masuk dalam jenis mega influencer adalah @zaskiadyamecca, @princessyahrini, dan @raffinagita1717.

contoh premium influencer raffi ahmad

Di sisi lain, jenis influencer berdasarkan media yang digunakan terbagi menjadi tiga:

5. Selebgram

Selebgram atau selebritas Instagram adalah seorang public figure yang menggunakan platform Instagram sebagai media promosi produk.

Kenapa Instagram potensial untuk pasar Indonesia? Sebab, Indonesia menempati urutan keempat pengguna Instagram terbesar di dunia dengan 59 juta pengguna! Data tersebut menunjukkan bahwa memanfaatkan kepopuleran selebgram bisa diandalkan untuk promosi produk.

Siapa saja selebgram di Indonesia? Banyak. Contohnya seperti AwkarinDian Pelangi, dan Rachel Vennya.

6. YouTuber

Tentunya Anda sudah tahu kan apa itu influencer yang satu ini? Ya, tepat sekali. YouTuber adalah orang yang mengunggah video ke YouTube tentang suatu informasi, termasuk informasi produk. Peran YouTuber sebagai influencer produk cukup signifikan.

Alasannya, lebih dari 90% pengguna internet mengenal produk baru melalui Youtube. Jika Anda bekerja sama dengan Youtuber yang memiliki follower banyak, tentu potensi menarik perhatian mereka akan produk Anda kian besar.

Inilah beberapa youtuber tersebut: Rachel GoddardNaisa Alifia Yuriza, dan Deddy Corbuzier.

7. Blogger

Blogger adalah seseorang yang memiliki dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review tentang suatu produk, seperti blog Sasyachi yang mengulas beragam produk kecantikan.

Ketika seorang blogger merekomendasikan produk, tentu akan menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut.

Jika blogger tersebut memiliki pembaca setia yang banyak, pemasaran produk tentu menjadi lebih mudah dan efektif. Inilah mengapa blogger menjadi salah satu cara menghasilkan uang dari internet yang banyak diminati.

Contoh blogger yang dianggap influencer adalah Iwan BanaranSonia Eryka dan Julia dan Marius (anakjajan.com).

Apakah Anda sudah tertarik menggunakan influencer untuk pemasaran brand atau produk Anda? Mari simak cara memilih influencer yang tepat untuk bisnis Anda.

Berikut adalah Cara Memilih Influencer dalam 7 Langkah Mudah

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memilih influencer adalah:

1. Sesuaikan dengan Budget yang Anda Siapkan

Layaknya kegiatan promosi lain, hal yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih seorang influencer adalah menyesuaikan dengan budget yang Anda miliki.

Jika Anda memiliki budget yang terbatas, bekerja sama dengan influencer nano atau mikro bisa menjadi pilihan terbaik. Salah satu alasannya adalah mereka lebih sering berinteraksi dengan follower secara intens. Tak jarang ada masukan tentang produk diberikan oleh beberapa follower pengguna produk tersebut.

Nah, dengan informasi tersebut, Anda bisa segera melakukan perbaikan. Jadi, walaupun dengan budget yang minimal, manfaat yang Anda terima tak kalah besar.

2. Sesuaikan dengan Target Pasar Bisnis Anda

Bingung menentukan influencer yang perlu Anda ajak kerja sama? Carilah yang audiensnya target pasar Anda.

Sebagai contoh, jika Anda menjual produk anak-anak, target konsumen Anda adalah ibu-ibu rumah tangga. Anda bisa mencari influencer yang sering posting tentang panduan parenting.

Jika menggunakan contoh target konsumen di atas, Ayudhya Ghita bisa menjadi salah satu pilihan yang cocok. Ia aktif melakukan posting tentang produk bayi dan anak di akun instagramnya.

3. Sesuaikan Jenis Influencer dengan Skala Promosi Produk

Cara memulai strategi influencer marketing adalah dengan menentukan skala promosi yang akan dilaksanakan.

Memilih influencer yabg sesuai dengan tujuan promosi Anda tentu akan lebih efektif. Jika skala promosinya besar, jangan ragu menggunakan influencer makro atau bahkan mega. Tujuannya, untuk menggebrak pasar.

Di sisi lain, jika promosi produk Anda skalanya kecil, menggunakan influencer nano atau mikro tentu lebih pas karena budget yang Anda keluarkan sesuai dengan hasil akhir yang Anda dapatkan.

Ada banyak platform yang bisa Anda gunakan membantu Anda menemukan influencer yang tepat, seperti Getcraft dan SociaBuzz.

4. Pilih yang Reputasinya Baik

Cara selanjutnya untuk menentukan influencer adalah memilih yang memiliki reputasi yang baik di bidangnya.

Apapun jenis influencernya, bekerja sama dengan yang punya reputasi baik tentu lebih nyaman.

Jika Anda hanya melihat jumlah follower saja, namun sang public figure kerap bermasalah dengan hukum, misalnya, tentu akan berpengaruh pada produk Anda.

Selain itu, influencer dengan reputasi baik tentu akan memiliki personal branding yang terjaga. Hal ini akan dapat membantu bisnis Anda membangun branding yang baik pula.

5. Pilih yang Memiliki Engagement Rate Tinggi

Keterikatan (engagement) antara follower dengan influencer adalah hal yang perlu Anda cermati. Sebab, hal itu bisa menjadi tolok ukur bagaimana promosi produk Anda akan menyentuh calon konsumen Anda.

Sebagai contoh, jika  melihat influencer nano yang selalu memiliki engagement yang tinggi, Anda bisa menggunakan jasanya untuk promosi produk Anda. Sebaliknya, public figure yang jumlah followernya banyak namun engagement-nya kecil, tentu kurang menguntungkan.

Sebenarnya, terdapat banyak cara untuk mengukur engagement seorang influencer. Baik dari aspek engagement per post, engagement per impression dan lainnya. Namun, Anda tak perlu mengukur nilai engagement ini sendiri. Ada banyak tools yang bisa Anda gunakan seperti Engagement Calculator.

Aplikasi untuk mengukur apa itu nilai engagement seorang influencer.

6. Cari yang Intensitas Update Kontennya Baik

Satu hal yang tidak boleh Anda lupakan adalah intensitas public figure dalam melakukan posting.

Sebagai contoh, jika influencer Anda terlalu sering melakukan posting Instagram dalam satu hari, besar kemungkinan konten promo Anda akan cepat hilang dari halaman atas galeri. Artinya, follower harus scroll ke bawah untuk menemukan konten produk Anda.

Sebaliknya, jika public figure tersebut jarang melakukan posting, bisa saja engagement followernya juga mulai redup.

Selain itu, jika influencer Anda melakukan posting multi-channel atau di berbagai media sosial secara bersamaan, tentu akan lebih meningkatkan jumlah calon konsumen yang melihat.

Intinya, cermati kebiasan influencer Anda dalam mengelola posting sebelum memilihnya.

Di sisi lain, Anda juga bisa memantau media sosial lebih rajin. Tujuannya, untuk mengetahui apa saja yang sedang trending dan siapa saja public figure yang sedang viral.

Ketika menemukan momen dan topik viral sebagai ajang promosi bagi produk Anda, Anda bisa “gerak cepat” menjalin kerjasama dengan public figure tersebut, sebelum kompetitor.

7. Siapkan Perjanjian Kerjasama dengan Baik

Membuat perjanjian yang jelas dengan influencer adalah hal yang tidak kalah penting.

Perjanjian kerjasama yang Anda buat harus  menyebutkan klausul terperinci, baik tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang berujung pada  masalah hukum yang bisa saja terjadi.

Pada prakteknya, beberapa perusahaan sering memberikan brief (panduan singkat) kepada influencer ketika melakukan promosi. Dengan cara ini tujuan promosi bisa lebih jelas dan memudahkan influencer ketika membuat konten.

Ingat, influencer yang Anda pilih harus bisa membangun citra positif brand atau produk Anda. Jangan pertaruhkan kelangsungan bisnis Anda dengan memilih orang yang keliru.

Ini adalah 6 Manfaat Influencer Marketing Bagi Pemilik Bisnis

Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan saat bekerja sama dengan seorang influencer adalah:

1. Membuat Produk Anda Pusat Perhatian

Anda bisa membuat produk Anda menjadi pusat perhatian dengan cepat. Caranya, menggandeng seseorang yang sedang viral sebagai influencer Anda.

Anda tentu mengetahui sosok Neti Herawati atau yang dikenal dengan Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan lalu berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer. Followernya kian hari kian bertambah.

Momen ini digunakan oleh Netflix Korea dengan menunjuknya mempromosikan produk. Di akun Twitter Netflix Korea sendiri, video Bude Sumiyati telah ditonton lebih dari 300 ribu orang.

Contoh influencer yang mampu menarik perhatian.

Intinya, setiap aktivitas dari influencer adalah pusat perhatian followernya.

Contoh di atas membuktikan bahwa Anda tidak harus menggunakan influencer mega saat promosi produk untuk menggebrak pasar. Bahkan, jika menyasar komunitas tertentu, menggunakan influencer nano atau mikro tentu lebih pas.

2. Membuat Konsumen Lebih Percaya Produk Anda

Jika Anda mempromosikan produk secara konvensional, perlu waktu yang relatif lama untuk meyakinkan calon konsumen Anda. Namun, ketika menggunakan public figure, kepercayaan konsumen pada sebuah produk bisa langsung terbentuk.

Alasannya, influencer memiliki pengalaman dan keahlian (expertise) di bidang tertentu.

Jika mereka menggunakan produk Anda, sangat mudah bagi followernya untuk lebih percaya kepada produk Anda.

Faktanya, 53% konsumen wanita melakukan pembelian produk setelah melihat posting dari influencer yang mereka ikuti.

3. Mendongkrak Penjualan

Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, semakin besar kemungkinan penjualan yang bisa dihasilkan.

Mari kita ambil contoh pengaruh dari seorang Meghan Markle, istri Pangeran Harry.

Pada sebuah acara di Buckingham Palace tahun ini, Megan mengenakan gaun brokat emas yang terlihat cantik. Apa yang terjadi selanjutnya? Dalam waktu 24 jam saja, terjadi lonjakan permintaan baju brokat hingga 500%!

Hal semacam inilah yang menyebabkan pebisnis seperti Hartiman percaya pada kemampuan seorang influencer.

Hartiman adalah seorang pengusaha clothing asal Bandung, NOMI. Hartiman mengatakan bahwa penjualan brand NOMI berhasil meningkat setelah menggandeng musisi Indie asal Jepang dan Indonesia. Ia bahkan sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing-nya.

4. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Beberapa pemilik bisnis cenderung mempromosikan produk lewat iklan, baik di media cetak atau elektronik. Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang memilih “melewatkan” iklan tersebut.

Di sinilah peran influencer marketing bisa “mengisi kekosongan”.

Saat ini, jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia mencapai 150 juta jiwa, dengan rata-rata waktu akses hingga hampir 3,5 jam setiap hari!

Jika pemasaran produk dilakukan menggunakan influencer marketing melalui media sosial, blog atau YouTube tentu bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

Sebagai contoh, brand Paco Rabbane Parfums menggandeng Chez Rust, seorang model pria mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Hasilnya, peningkatan follower Instagram Paco Rabbane Parfums mencapai 42.786%!.

Dengan menunjuk public figure yang mampu menyajikan konten secara menarik, informasi tentang produk Anda tentu tidak akan “dilewatkan”. Artinya, peluang menjangkau konsumen lebih banyak bisa tercapai dengan mudah.

5. Membangun Kedekatan dengan Konsumen

Menggunakan strategi influencer marketing bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand Anda. Namun, Anda harus jeli dalam memilih orang yang cocok untuk target pasar produk Anda.

Salah satu cara membangun kedekatan adalah menggunakan public figure yang benar-benar menyukai produk Anda.

Perlu diingat bahwa influencer mega tidak selalu menjamin kesuksesan pemasaran yang dilakukan mengingat kemungkinan adanya follower palsu yang dimiliki.

Bahkan, sebagian besar influencer nano cenderung menggunakan produk sebelum merekomendasikannya.

Bagi follower mereka hal ini tentu lebih engaging, karena lebih nyata. Dengan kondisi ini, kedekatan konsumen dengan produk tersebut bisa terbangun lebih kuat.

Tak hanya itu, dengan menggunakan media sosial, komunikasi dua arah bisa tercipta. Hal ini memberi kesempatan bagi follower untuk mengkonfirmasi kebenaran rekomendasi yang diberikan influencer yang bersangkutan.

6. Cenderung Mudah Balik Modal

Melakukan promosi dengan upaya influencer marketing adalah sebuah investasi bisnis. Sebab, kemungkinan Anda mendapatkan return of investment (ROI) cukup besar.

Apa itu ROI yang besar? Intinya, ini artinya Anda bisa lebih mudah dalam mendapatkan modal Anda kembali.

Faktanya, salah satu studi menyebutkan bahwa influencer marketing bisa memberikan ROI 11 kali lebih besar dari iklan banner.

mendapat uang dengan influencer

Tentu saja, untuk mencapai hasil ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satunya adalah memilih public figure yang tepat.

Sudah Tahu Apa Itu Influencer, kan?

Oke, sekarang Anda sudah belajar secara lengkap tentang apa itu influencer. Jadi, arti influencer adalah seseorang yang memiliki media sosial dengan jumlah follower yang banyak. Dengan kondisi tersebut, mereka cukup menjanjikan untuk diajak bekerja sama dalam mempromosikan produk.

Secara umum terdapat beberapa jenis influencer dilihat dari jumlah followernya: nanomikromakro, dan mega. Di sisi lain, media yang digunakan juga menentukan jenisnya: bloggerYouTuber, dan selebgram.

Bagi pemilik bisnis, memanfaatkan jasa seorang influencer memberikan enam keuntungan yang akan membantu bisnis Anda berkembang lebih baik. Kami sudah menjelaskan manfaat tersebut secara lengkap.

Baca Juga : Media Sosial vs Website

MORE INFORMATION

Above all, we would like to thank the readers for reading this article. In conclusion, our content would help you improve your business.  Firstly, You can subscribe our Youtube Channel on Codeshop Indonesia. Secondly turn on notification, Therefore you would get daily update about our product.  Moreover there are so tips on our website. For example business and automation product relate content. Certainly, it would improve your business quality. Therefore, dont forget to follow us on our official social media.  For example, follow Our Official Instagram for more information about our service. Meanwhile, you could also follow Our Official Tiktok to see our daily activity. Above all, that is to say.

Further, please leave your question on comment secion and most importantly, see you on the next articles. Therefore, dont forget to follow us on our official social media. For example business and automation product relate content. Certainly, it would Therefore, dont forget to follow us on our official social media. For example business and automation product relate content. Certainly, it would.