Otoritas Bea dan Cukai telah mengumumkan peraturan baru pendaftaran IMEI. Bagi wisatawan asing yang menjalani karantina tidak perlu lagi ke bandara untuk check in. Hal ini sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER13/BC/2021. Dengan demikian, IMEI dapat didaftarkan hingga lima hari setelah masa karantina berakhir.

“Penting bagi Anda untuk dikarantina ketika Anda kembali dari luar negeri. Dengan peraturan baru ini, Anda tidak perlu lagi kembali ke bandara kedatangan untuk mendaftarkan IMEI Anda,” jelas Bea Cukai, dikutip dari akun Twitter mereka, Jumat 2 /12/2021.

“Nomor IMEI sudah bisa didaftarkan hingga 5 hari dari akhir karantina dan masih dibebaskan”.

Prosesnya sendiri selalu sama. Setiap orang harus mengisi formulir di halaman pendaftaran IMEI bea cukai. Setelah mengisi formulir, mereka akan menerima Kode QR. Kemudian, berikan QR Code tersebut ke kantor pabean terdekat di kota tempat tinggal masyarakat tersebut. Tetap hanya untuk menunjukkan perangkat dengan IMEI terdaftar.

“Petugas akan meninjau permohonan. Jika disetujui, petugas akan menghitung apakah ada bea masuk dan pajak yang harus dibayar,” kata bea cukai.

Kemudian jika ada tagihan harus dilunasi terlebih dahulu. Setelah selesai, IMEI akan diteruskan ke Departemen Komunikasi dan Komputasi. Bea Cukai juga menulis bahwa IMEI ditulis dengan tidak benar. Masyarakat dapat meminta untuk mengubah data IMEI dan melampirkan dokumen pendukung di kantor pabean tempat pertama kali didaftarkan.

“Ajukan permohonan dengan dokumen pendukung ke kantor pabean tempat pendaftaran pertama selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal persetujuan atau penerbitan,” jelas badan tersebut.